Potensi Sumber Daya Alam

Pengertian Potensi Sumber Daya Alam

Pengertian potensi adalah sesuatu hal yang dapat dijadikan sebagai bahan atau sumber yang akan dikelola baik melalui usaha yang dilakukan manusia maupun yang dilakukan melalui tenaga mesin dimana dalam pengerjaannya potensi dapat juga diartikan sebagai sumber daya yang ada disekitar kita. (Kartasapoetra, 1987 : 56). Potensi yang dimaksudkan adalah sumber daya alam (SDA) yang dikelola secara cermat oleh sumber daya manusia (SDM).

Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang muncul secara alami yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada umumnya. Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah. Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan populasi manusia, serta revolusi industri telah membawa manusia pada era eksploitasi sumber daya alam sehingga persediaannya terus berkurang secara signifikan, terutama pada satu abad belakangan ini. Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia, tetapi sayangnya keberadaannya tidak tersebar merata pada di Negara Indonesia.

Sumber daya alam di Indonesia semua potensi alam dapat dikembangkan untuk proses produksi. Sumber daya alam adalah semua kekayaan alam berupa benda mati atau makhluk hidup di bumi dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Secara garis besar sumber daya alam dapat digolongkan ke dalam dua bagian utama, yaitu :

(1) Sumber daya alam dapat diperbaharui;

(2) Sumber daya alam tidak dapat diperbaharui.

  • Sumber Daya Alam Dapat Diperbaharui
  1. Potensi sumber daya pertanian dan perkebunan

Kita patut berbangga ternyata beberapa produk pertanian dan perkebunan Indonesia sangat mendunia. Ditengah meluapnya arus impor barang konsumsi dari luar negeri, komoditas pertanian dan perkebunan masih menjadi komoditi unggulan di kancah internasional. Berikut beberapa hasil pertanian, perkebunan dan hutan di Indonesia.

1.Kelapa Sawit

Indonesia menempatkan diri sebagai produsen minyak sawit mentah terbesar di dunia. Pada tahun 2011 Indonesia menguasai pasar minyak sawit mentah dunia sebesar 47% mengungguli Malaysia di tempat ke 2 dengan 39%. Ekspor kelapa sawit mampu menyumbang devisa Negara sebesar USD 14 miliar pada tahun 2010 dan diperkirakan akan terus meningkat secara signifikan dari tahun ketahunnya.

  1. Rempah-rempah

Sejak dahulu kala, Indonesia terkenal akan rempah-rempahnya. Tanaman rempah-rempah yang tumbuh subur di Indonesia menarik minat bangsa lain untuk menguasainnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa dahulu banyak bangsa asing yang kaya raya akibat rempah-rempah dari Indonesia yang mempunyai nilai sangat tinggi. Sampai saat ini Indonesia masih sebagai eksportir utama rempah-rempah di dunia, diantaranya adalah pala (no. 1), kayu manis (no. 1), cengkeh (no 1) dan lada (no. 2).

  1. Kakao

Indonesia merupakan penghasil kakao no 3 di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana. Produksinya terus tumbuh rata-rata 3,5% per tahun, pada tahun 2014 pemerintah berkomitmen untuk mengalahkan kedua Negara tersebut untuk menduduki peringkat pertama sebagai penghasil kakao terbesar di dunia. Pada tahun 2010 produksi kakao Indonesia mencapai 574 ribu ton atau menyumbang 16% produksi kakao dunia, sedangkan Pantai Gading di peringkat pertama dengan 1,6 juta ton, atau menyumbang sebesar 44%.

  1. Karet

Indonesia menempati peringkat ke 2 setelah Thailand sebagai pemasok karet mentah dunia. Ada yang menyebut Indonesia sebagai Arabnya karet dunia. Meskipun kalah dalam hal jumlah dan produktifitas perkebunan karet, namun karet Indonesia disebut-sebut menang secara kualitas dibanding karet dari Thailand. Pada tahun 2011 produksi karet di Indonesia mencapai 2,8 juta ton.

  1. Kopi

Saat ini Indonesia menduduki peringkat 3 sebagai produsen kopi dunia dibawah Brazil dan Kolombia. Basarnya produksi kopi Indonesia per tahun rata-rata sekitar 600 ribu ton. Dari angka ini Indonesia dapat mensuplai 7% kebutuhan kopi dunia.

  1. Rotan

Rotan adalah sekelompok palma dari puak (tribus) Calameae yang memiliki habitus memanjat, terutama Calamus, Daemonorops, dan Oncocalamus. Puak Calameae sendiri terdiri dari sekitar enam ratus anggota, dengan daerah persebaran di bagian tropis Afrika, Asia dan Australasia. Ke dalam puak ini termasuk pula marga Salacca ( misalnya salak), Metroxylon (misalnya rumbia/sagu), serta Pigafetta yang tidak memanjat, dan secara tradisional tidak digolongkan sebagai rotan.

Batang rotan biasanya langsing dengan diameter 2-5cm, beruas-ruas panjang, tidak berongga, dan banyak yang dilindungi oleh duri-duri panjang, keras, dan tajam. Duri ini berfungsi sebagai alat pertahanan diri dari herbivora, sekaligus membantu pemanjatan, karena rotan tidak dilengkapi dengan sulur. Suatu batang rotan dapat mencapai panjang ratusan meter. Batang rotan mengeluarkan air jika ditebas dan dapat digunakan sebagai cara bertahan hidup di alam bebas. Badak jawa diketahui juga menjadikan rotan sebagai salah satu menunya.

Rotan dalam struktur dunia tumbuh-tumbuhan termasuk Divisio Spermatophyta, sub divisio Angiospermae, class Monocotyledonae, Ordo Spacadiciflorae dan Famili/suku Palmae, dimana sampai saat ini sudah dikenal sebanyak 15 suku yaitu : Calamus, Daemonorops, Khorthalsia, Plectocomia, Ceratolobus, Plectocomiopsis, Myrialepis, Calospatha, Bejaudia, Cornera, Schizospatha, Eremospatha, Ancitrophylum dan Oncocalamus.

Dari jumlah suku yang telah ditemukan tersebut, telah diketahui sebanyak 9 suku dengan jumlah jenisnya, yaitu : Calamus (370 spp/jenis), Daemonorops (115 spp/jenis), Khorthalsia (31 spp/jenis), Plectocomia (14 spp/jenis), Ceratolobus (6 spp/jenis), Plectocomiopsis (5 spp/jenis), Myrialepis (2 spp/jenis), Calospatha (2 spp/jenis), dan Bejaudia (1 spp/jenis).

Di Indonesia sampai saat ini ditemukan sebanyak 8 jenis, yaitu Calamus, Daemonorops, Khorthalsia, Plectocomia, Ceratolobus, Plectocomiopsis, Myrialepis, dan Calospatha. Dari 8 suku tersebut total jenisnya di Indonesia mencapai tidak kurang dari 306 jenis penyebarannya di pulau Kalimantan sebanyak 137 jenis, Sumatera sejumlah 91 jenis, Sulawesi menyebar sebanyak 36 jenis, Jawa sejumlah 19 jenis, Irian 48 jenis, Maluku 11 jenis, Timor 1 jenis dan Sumbawa 1 jenis.

Sampai saat ini jumlah yang benar-benar diketahui memiliki sifat dan memenuhi syarat serta kualitas yang dipersyaratkan untuk berbagai penggunaan berjumlah 50 jenis dari jumlah tersebut yang benar-benar memiliki nilai komersial tinggi dan banyak dipungut dan diperdagangkan berkisar 27 jenis saja. Berikut ini akan disajikan informasi tentang habitus dan sifat-sifats 40 jenis rotan terpenting berdasarkan daya gunanya dan telah banyak diperdagangkan secara komersil. Informasi secara lengkap 40 jenis rotan dan informasi lainnya dapat di akses melalui http://www.rotanindonesia.yolasite.com.

Rotan Jernang besar ( Daemonorops draco Blume), Rotan Dahanan ( Korthalsia flagellaris Miq), Rotan Semambu ( Calamus scipionum Loue), Rotan Jermasin ( Calamus leocojolis ), Rotan Buyung ( Calamus optimus Becc), Rotan Mantang ( Calamus ornatus Blume), Rotan Dandan ( Calamus Schistolantus Blume), Rotan Inun ( Calamus scabridulus Becc), Rotan Tohiti, ( Calamus inops Becc), Rotan Manau ( Calamus manan Miq), Rotan Irit ( Calamus trachycoleus ), Rotan Taman ( Calamus caesius Blume), Rotan Lilin ( Calamus javensis Blume), Rotan Korod ( Calamus heteroides), Rotan Balukbuk ( Calamus burkianus ), Rotan Pelah ( Daemonorop rubra), Rotan Kirtung (Myrialepsis scortechinii), Rotan Pulut Merah ( Calamus Sp.), Rotan Getah ( Daemonorops angustifolia), Rotan Umbul ( Calamus simphysipus), Rotan Sega Ayer ( Calamus axillaris), Rotan Saloso ( Calamus sp.), Rotan Manau Riang ( Calamus oxleyanus), Rotan Loluo ( Calamus Sp), Rotan Batang ( Daemonorops robustus), Rotan Seel ( Daemonorops melanochaetes), Rotan Udang Semut (Korthalsia scaphigera Mart), Rotan Dahan (Korthalsia rigida Blume), Rotan Meiya (Korthalsia echinometra Becc.), (Plepcotniopsis geminiflorus Becc.), Rotan LowaRotan Sabut (Daemonorops hystrix (Griff) Mart,),R (Daemonorops periacantha Miq.), Rotan Pakak, Rotan Uwi Koroh (Daemonorops geniculata (Griff.) Mart.), Rotan Duduk (Daemonorops longipes (Griff.) Mart), Rotan Ulur (Calamus ulur Becc.), Rotan Manau Tikus (Calamus tumindus Furtado), Rotan Manau Padi (Calamus marginantus Mart.), Rotan Tunggal (Calamus laevigatus Mart.), Rotan Dago Kancil (Calamus conirostris Becc.) dan Rotan Lita (Daemonorops lemprolepis Becc).

Sebagian besar rotan berasal dari hutan di Indonesia, seperti SumatraJawaBorneoSulawesi, dan Nusa Tenggara. Indonesia memasok 70% kebutuhan rotan dunia. Sisa pasar diisi dariMalaysiaFilipinaSri Lanka, dan Bangladesh.

Rotan cepat tumbuh dan relatif mudah dipanen serta ditransprotasi. Ini dianggap membantu menjaga kelestarian hutan, karena orang lebih suka memanen rotan daripada kayu.

Rotan yang umum dipergunakan dalam industri tidaklah terlalu banyak. Beberapa yang paling umum diperdagangkan adalah Manau, Batang, Tohiti, Mandola, Tabu-Tabu, Suti, Sega, Lambang, Blubuk, Jawa, Pahit, Kubu, Lacak, Slimit, Cacing, Semambu, serta Pulut.

Kegunaan :

Rotan adalah tumbuhan yang begitu unik, dikatakan demikian karena dari batang rotan yang elastis dan kenyal tersebut memang telah sejak lama menjadi salah satu bahan baku untuk pembuatan kerajinan dan meubel rotan, ternyata menyimpan rahasia kuliner yang begitu menantang setiap orang untuk mencobanya.

Bila berkunjung ke Kota Palangka Raya, tentu menjadi tidaklah lengkap bila tidak mencoba menyantap sayur batang rotan muda atau dalam istilah sana sayur umbut rotan. Di mana umunya sayur berbahan dasar umbut rotan tersebut saat dimasak dicampur dengan terong asam, ubi keladi yang telah dipotong-potong, dan dicampur bumbu-bumbu sayuran. Sayuran tersebut dikenal dan popular dengan istilah sayur singkah atau sayur asam umbut rotan. Hidangan tersebut telah umum disajikan di rumah makan khas Kalimantan di Kota Palangka Raya.

  1. Potensi sumber daya hasil tambang
  2. Batubara

Di Indonesia memiliki daerah penghasil batubara yang tersebar di nusantara seperti Bukitasam di Tanjungenim, Sumatra Selatan, Kotabaru (Pulau Laut) di Kalimantan Selatan, Sungai Berau di Samarinda, Kalimantan Timur dan Umbilin yang berpusat di Sawahlunto Sumatra Barat. Hasil tambang Indonesia berupa batubara ini, diusahakan oleh PN Batubara yang terdapat juga di Bengkulu, Jawa Barat, Papua, dan Sulawesi Selatan.

  1. Emas dan Perak

ada banyak tambang emas dan perak di Indonesia, yang bisa ditemukan di Bengkalis (Sumatra), Bolaang Mongondow (Sulawesi Utara), Cikotok (Jawa Barat), Meuleaboh (Aceh), Rejang Lebong (Bengkulu). Emas dan perak memiliki nilai tukar yang cukup tinggi sehingga banyak pertambagan liar dilakukan.

  1. Fosfat

Fosfat terbentuk dari persenyawaan pada kotoran kelelawar yang tercampur dengan dengan batu kapur yang sangat diperlukan dalam industri pupuk. Penambangan fosfat banyak terdapat di Bogor, Pangandaran (Jawa Barat) dan Gombong, Purwokerto, Jepara, Rembang, bojonegoro (Jawa Tengah).

  1. Aspal

Pertambangan aspal banyak ditemui pada Pulau Buton (Sulawesi Tenggara), dihasilkan juga oleh Permigan Wonokromo (Jawa Timur) yang merupakan hasil olahan dari jenis minyak bumi.

  1. Bijih Besi

Barang tambang Indonesia berupa bijih besi cukup banyak tersebar di wilayah Indonesia, Cilacap pasir besi (Jawa Tengah), Cilegon (Banten), Longkana dan Peg. Verbeek (Sulawesi Tengah), Pulau Dermawan  Pulau Sebuku dan Pulau Suwang (Kalimantan Selatan). Pengolaha bijih besi dilakukan oleh PT Krakatau Steel, Cilegon – Jawa Barat.

  1. Belerang

Belerang banyak ditemukan pada daerah pegunungan dan digunakan sebagai bahan obat patek dan korek api. Penembangan belerang terdapat di Gunung Welirang (Jawa Timur), Jambi, Jawa Tengah, dan Sulawesi Utara.

  1. Intan

Hasil tambang Intan di Indonesia banyak hampir berpusat di pulau Kalimantan dan tempat pengasahannya terletak di Martapura (Kalimantan Selatan), Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

  1. Gas Alam

Gas alam banyak digunakan dalam berbagai industri yang juga banya terdapat di daerah Arun (DI Aceh), Bontang (Kalimantan dan juga tersebar di daerah Jawa Barat, Sumatra Utara dan Sumatra Selatan.

  1. Alumunium

Pertambangan alumunium banyak dilakukan pada provinsi papua untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan peralatan dapur, mebel, dan perkakas lain karena sifatnya yang ringan dan mudah dibentuk.

  1. Gips

Pada industri keramik, gips telah banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatannya. Barang tambang gips di Indonesia, terdapat di daerah Cirebon, Rembang, Kalianget, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara.

  1. Potensi sumber daya kelautan

Ada potensi pengembangan rumput laut yang menjadi komoditi eksport, garam yang menjadi asupan mineral manusia, udang, kepiting, siput, bahkan sampai hewan langka seperti kura-kura dan penyu juga sangat berguna.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan banyak menyimpan kekayaan alam. Dengan luas lautan hampir 70% dari total keseluruhan luas negara Indonesia, Sebesar 14 persen dari terumbu karang dunia ada di Indonesia. Diperkirakan lebih dari 2.500 jenis ikan dan 500 jenis karang hidup di dalamnya, tetapi belum banyak dipahami betul nilainya bagi bangsa Indonesia.

Terumbu karang merupakan pusat keanekaragaman hayati laut terkaya di dunia yang memiliki struktur alami serta mempunyai nilai estetika yang tiada taranya. Selain sebagai lingkungan yang alami, terumbu karang juga mempunyai banyak manfaat bagi manusia dalam berbagai aspek ekonomi, sosial dan budaya.

Kekayaan spesies terumbu karang, ikan, dan biota laut lainnya tampak berlimpah di Perairan Alor, Nusa Tenggara Timur. Segitiga Terumbu Karang yang disebut juga sebagai “Amazon of the Seas” mencakup wilayah perairan tengah dan timur Indonesia, Timor Leste, Filipina, Sabah-Malaysia, Papua Niugini, dan Kepulauan Salomon diperkirakan dihuni sekitar 3.000 spesies ikan.

Kekayaan laut Indonesia sangat memiliki potensi yang tinggi. Baik dari segi perdagangan hasil laut, maupun dari segi pariwisata. Dengan keaneka ragaman dan berlimpahnya kekayaan laut negri ini, Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor ikan, udang dan berbagai jenis hewan laut lainnya untuk dikirim ke luar negeri utuk diolah sebagai bahan makanan, ikan-ikan Indonesia sudah banyak di kirim ke jepang, china, korea dan beberapa negara lain di benua asia dan bahkan sudah menembus benua amerika. Dari hal tersebut, kita dapat brpendapat bahwa kekayaan laut Indonesia tidak hanya indah, tetapi memiliki kualitas internasional, sehingga banyak negara asing yang menyukai mutu dari ikan-ikan dari laut Indonesia.

Dari segi pariwisata, Indonesia banyak memiiki tempat-tempat wisata laut yang menarik, kita memiiki kepulauan seribu, taman laut bunaken, keindahan laut pulau Lombok, bali, dan banyak tempat wisata laut menarik lainnya. Apabila kita dapat memanfaatkannya dengan baik untu kepentingan negara ini, dunia akan menyadari bahwa Indonesia adalah suatu negara yang memiiki keindahan yang memukau, dibalik isu-isu negative tentang Indonesia di dinua iternasional, hal ini dapat menjadi daya tarik tersebdiri bagi para wisatawan asing maupun lokal, untuk berkunjung ke Indonesia.

Berikut beberapa taman bawah laut terindah yang ada di Indonesia.

“1. Pulau Rubiah – Sabang”
Pulau Rubiah merupakan bagian dari Kota Sabang, Provinsi Aceh.
Taman Laut Pulau Rubiah memiliki luas 2600 ha dan ditumbuhi oleh berbagai jenis karang yang indah dan biota laut yang langka.
Dari 15 jenis biota laut yang dilindungi oleh Pemerintah Indonesia, ternyata 14 jenis di antaranya terdapat di Taman Laut Pulau Rubiah.
Kawasan ini juga terkenal sebagai tempat untuk menyelam, snorkling, dan wisata bahari lainnya.
“2. Kepulauan Derawan – KALTIM”
Taman Laut Kepulauan Derawan berada di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Selain Pulau Derawan di kawasan ini juga terdapat Pulau Maratua, Sangalaki, Pajang, dan Kakaban.
Keindahan bawah laut taman ini bisa dilihat dari keanekaragam jumlah spesies karang yang mencapai 470 jenis.
Selain menikmati terumbu karang, di sini juga dapat menikmati padang lamun, hutan bakau, dan aneka satwa air seperti ikan pari manta, penyu hijau, penyu sisik, paus, lumba-lumba, kima, ketam kelapa, duyung, dan ikan barakuda.
“3. Karimunjawa”
Kepulauan Karimunjawa merupakan gugusan pulau-pulau yang berjumlah 27 pulau dan terletak di utara Laut Jawa. Kepulauan ini termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Kepulauan Karimunjawa ditetapkan sebagai Taman Nasional Laut (TNL) sejak 1988. Terdapat 242 jenis ikan hias mendiami kawasan ini.
Terumbu karang yang mengisi taman laut Karimunjawa terdiri dari tipe terumbu karang pantai (fringing reefs), terumbu karang penghalang (barrier reefs), dan beberapa taka (patch reef).
Pulau-pulau, taman laut, dan pantai Karimunjawa memiliki pemandangan yang sangat indah, dengan perairan dangkal (kedalaman berkisar antara 15 hingga 40 meter) dan air laut yang jernih, merupakan surga bagi penggemar diving.
“4. Pulau Komodo”
Pulau Komodo ternyata tidak hanya terkenal dengan binatang purba komodo saja. Taman Nasional yang baru saja terpilih sebagai Tujuh Keajaiban Dunia Alam ini terkenal juga memiliki keanekaragaman hayati alam bawah airnya.
Tak heran jika Taman Nasional Komodo juga menjadi tujuan banyak para penyelam lokal maupun mancanegara.
Sedikitnya terdapat 53 titik lokasi rekreasi menyelam, dengan jarak pandang (visibility) 5-30 meter. Berdasarkan penelitian The Nature Conservancy tercatat sedikitnya 200 jenis karang keras, dengan 1.000 jenis ikan yang tinggal di sini.
“5. Wakatobi”
Wakatobi adalah kepulauan yang terletak di sebelah tenggara Pulau Sulawesi. Kepulauan ini dinamakan Wakatobi, yang merupakan singkatan dari nama 4 pulau utamanya, yaitu Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomiang, dan Binongko.
Wakatobi ditetapkan sebagai kawasan taman nasional pada tahun 1996, dengan luas keseluruhan 1,39 juta hektare. Wakatobi memiliki keanekaragaman hayati laut, skala, dan kondisi karang yang menempati salah satu posisi prioritas tertinggi dari konservasi laut di Indonesia.
“6. Bunaken”
Keindahan alam bawah airnya telah membawa nama Bunaken terkenal hingga ke mancanegara. Taman laut ini memiliki biodiversitas kelautan salah satu yang tertinggi di dunia. Terdapat sekitar 58 jenis terumbu karang berada di sini.
Taman Laut Bunaken juga kaya akan spesies ikan, antara lain Oci Putih (Seriola Rivoliana), Goropa (Ephinephelus Spilotoceps dan Pseudanthias Hypselosoma), Ila Gasi (Scolopsis Bilineatus), Snapper, Groupers, Baracuda, Napoleon, Angel fish, Blow fish, Blue Ribbon Eels. Bulan Mei dan Juni merupakan saat yang tepat untuk menyelam. Pada bulan ini air laut disini tenang, jarak pandang (visibility) pun cukup jauh, 20-35 meter.
Secara keseluruhan taman laut Bunaken meliputi area seluas 75.265 hektare dengan lima pulau yang berada di dalamnya, yakni Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Mantehage berikut beberapa anak pulaunya, dan Pulau Naen.
Taman laut Bunaken memiliki 20 titik penyelaman (dive spot) dengan kedalaman bervariasi hingga 1.344 meter. Dari 20 titik selam itu, 12 titik selam di antaranya berada di sekitar Pulau Bunaken. Dua belas titik penyelaman inilah yang paling kerap dikunjungi penyelam dan pecinta keindahan pemandangan bawah laut.
“7. Raja Ampat”
Kepulauan Raja Ampat sangat terkenal ke mancanegara dan digadang-gadang sebagai surga bawah laut terbaik di dunia.
Alamnya masih terjaga dengan baik. Posisinya di kawasan segitiga terumbu karang, yang tepat pada pusat keragaman terumbu karang dunia, menjadikan Kepulauan Raja Ampat sebagai kawasan yang paling kaya keragaman hayatinya. Jenis karang yang hidup disini mencapai 75 persen pesies karang dunia.
Dengan kondisi kekayaan karang yang dimiliki, Raja Ampat juga menjadi kawasan taman laut yang sangat kaya dengan jenis ikannya. Diperkirakan jumlah keseluruhan jenis ikan di daerah ini mencapai jumlah 1.074.

  1. Potensi sumber daya peternakan

Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut.

Pengertian peternakan tidak terbatas pada pemeliharaaan saja, memelihara dan peternakan perbedaannya terletak pada tujuan yang ditetapkan. Tujuan peternakan adalah mencari keuntungan dengan penerapan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi yang telah dikombinasikan secara optimal.  Kegiatan di bidang peternakan dapat dibagi atas dua golongan, yaitu peternakan hewan besar seperti sapi, kerbau dan kuda, sedang kelompok kedua yaitu peternakan hewan kecil seperti ayamkelinci, dan lain-lain.

Persebaran Sumber daya Alam di Indonesia

Kekayaan sumber daya alam apa saja yang dimiliki oleh negara Indonesia? Bisakah kamu menyebutkan daerah penghasil sumber daya alam tersebut? Kamu sudah tahu bahwa negara kita kaya akan sumber daya alam. Selanjutnya kamu akan mempelajari persebaran SDA di kepulauan Nusantara. Pertama-tama dibahas persebaran SDA yang dapat diperbarui. Pada bagian ini dibahas persebaran hasil pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan. Kemudian dibahas persebaran SDA yang tidak dapat diperbarui. Pada bagian ini dibahas persebaran bahan tambang.

  1. Persebaran hasil pertanian, perkebunan, kehutanan,peternakan, dan perikanan

Negara kita memiliki wilayah daratan dan perairan yang sangat luas. Sebagian besar wilayah daratnya merupakan tanah yang subur. Banyak sekali hasil pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Perairan Indonesia juga kaya akan hasil perikanan. Selain itu, di banyak tempat juga dilakukan usaha peternakan. Perhatikan peta berikut ini! Peta itu menunjukkan persebaran hasil pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan di Indonesia.

  1. Persebaran hasil pertanian

Hasil pertanian negara kita antara lain padi (beras), jagung, ubi kayu, kedelai, dan kacang tanah. Di mana saja persebaran hasil pertanian ini?
�� Padi (beras)

Daerah penghasil padi (beras) antara lain Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara Barat.

�� Jagung

Daerah penghasil jagung antara lain Jawa Tengah (Wonosobo, Semarang, Jepara, dan Rembang); Jawa Timur (Besuki, Madura); serta Sulawesi (Minahasa dan sekitar danau Tempe).
�� Ubi kayu (singkong)

Daerah penghasil singkong adalah Sumatera Selatan, Lampung, Madura, Jawa Tengah (Wonogiri), dan Yogyakarta (Wonosari).

�� Kedelai

Daerah penghasil kedelai adalah Jawa Tengah (Kedu, Surakarta, Pekalongan, Tegal, Jepara, Rembang), D.I. Yogyakarta, Jawa Timur (Jember).

�� Kacang tanah

Daerah penghasil kacang tanah ialah Sumatera Timur, Sumatera Barat, Jawa Tengah (Surakarta, Semarang, Jepara, Rembang, Pati), Jawa Barat (Cirebon, Priangan), Bali, dan Nusa Tenggara Barat (Lombok).
 

  1. Persebaran hasil perkebunan

Hasil perkebunan negara kita antara lain tebu, tembakau, teh, kopi, karet, kelapa (kopra), kelapa sawit, cokelat, pala, cengkeh, lada, dan vanili. Di mana saja persebaran hasil perkebunan tersebut? Mari kita lihat satu per satu.

 

�� Tebu

Daerah penghasil tebu, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Sumatera (Nangroe Aceh Darussalam).

�� Tembakau

Daerah penghasil tembakau ialah Sumatera Utara (Deli), Sumatera Barat (Payakumbuh), Bengkulu, Sumatera Selatan (Palembang), Jawa Tengah (Surakarta, Klaten, Dieng, Kedu, Temanggung, Parakan, Wonosobo), dan Jawa Timur (Bojonegoro, Besuki).

�� Teh

Daerah penghasil teh, yaitu Jawa Barat (Bogor, Sukabumi, Garut), Jawa Tengah (Pegunungan Dieng, Wonosobo, Temanggung, Pekalongan), Sumatera Utara (Pematang Siantar), dan Sumatera Barat.

�� Kopi

Daerah penghasil kopi, yaitu Jawa Barat (Bogor, Priangan), Jawa Timur (Kediri, Besuki), Sumatera Selatan (Palembang), Bengkulu (Bukit Barisan), Sumatera Utara (Deli, Tapanuli), Lampung (Liwa), Sulawesi (Pegunungan Verbeek), Flores (Manggarai).

�� Karet

Daerah penghasil karet, yaitu D.I. Aceh (Tanah gayo, Alas), Sumatera Utara (Kisaran, Deli, Serdang), Bengkulu (Rejang Lebong), Jawa Barat (Sukabumi, Priangan), Jawa Tengah (Banyumas, Batang), Jawa Timur (Kawi, Kelud), dan Kalimantan Selatan ( pegunungan Meratus).

�� Kelapa (kopra)

Daerah penghasil kelapa, yaitu Jawa Barat (Banten, Priangan), Jawa Tengah (Banyumas), D.I. Yogyakarta, Jawa Timur (Kediri), Sulawesi Utara (Minahasa, Sangihe, Talaud, Gorontalo), dan Kalimantan Selatan (pegunungan Meratus).

�� Kelapa Sawit

Daerah penghasil kelapa sawit ialah D.I. Aceh (Pulau Simelue), Sumatera Utara (Pulau Nias, Pulau Prayan,Medan, Pematang Siantar).

�� Cokelat

Daerah penghasil cokelat ialah Jawa Tengah (Salatiga) dan Sulawesi Tenggara.

�� Pala

Daerah penghasil pala ialah Jawa Barat dan Maluku.

�� Cengkeh

Daerah penghasil cengkeh ialah Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara (Tapanuli), Jawa Barat (Banten, Priangan), Jawa Tengah (Banyumas), Sulawesi Utara (Minahasa), dan Maluku.

�� Lada

Daerah penghasil lada ialah Lampung, Bengkulu, Sumatera Selatan (Palembang, Pulau Bangka), dan Kalimantan Barat.

�� Vanili

Dihasilkan di daerah Flores (Manggarai, Bajawa), Papua, dan daerah-daerah lainnya di Indonesia.

  1. Persebaran hasil kehutanan

Hasil kehutanan negara kita antara lain kayu dan rotan. Jenis kayu yang dihasilkan antara lain keruing, meranti, agathis, jati, cendana, akasia, dan rasamala. Di mana saja persebaran hasil kehutanan ini?

�� Kayu keruing, kayu meranti, dan kayu agathis terutama dihasilkan di daerah-daerah Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

�� Kayu jati dihasilkan di daerah Jawa Tengah.

�� Kayu cendana banyak dihasilkan di Nusa Tenggara Timur.

�� Akasia dan rasamala dihasilkan di daerah Jawa Barat.

�� Rotan dihasilkan dari daerah Kalimantan, Sumatera Barat, Sumatera Utara.

  1. Persebaran hasil peternakan

Hasil peternakan negara kita antara lain sapi, kerbau, kuda, dan babi. Berikut ini pesebaran hasil peternakan di Indonesia.

�� Ternak sapi. Daerah penghasil ternak sapi adalah Sumatera (Aceh), Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara Barat (Lombok dan Sumbawa).

�� Ternak kerbau. Daerah penghasil kerbau adalah Aceh, Sulawesi, dan Jawa.

�� Ternak kuda. Daerah penghasil kuda adalah Nusa Tenggara Timur (Pulau Sumba) dan Sumatera Barat.

�� Ternak babi. Daerah penghasil ternak babi adalah Bali, Maluku, Sulawesi Utara (Minahasa), Sumatera Utara (Tapanuli), Jawa Barat (Karawang)

  1. Persebaran hasil perikanan

�� Budi daya udang dan bandeng, terdapat di pantai utara Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.
�� Daerah penangkapan ikan (nelayan tradisional dan modern) antara lain Sumatera Timur (Bagan Siapi-api), Bengkalis untuk jenis ikan terubuk. Sedangkan ikan tenggiri, cumi-cumi, udang, rumput laut, dan ikan layang-layang ditangkap dari daerah Laut Jawa, Selat Sunda, Pantai Selatan (Cilacap), Selat Bali, Selat Flores, dan Selat Makasar. Kepulauan Maluku (Ambon) menghasilkan tiram, mutiara, dan tongkol.
�� Budidaya ikan di darat. Budidaya ikan di darat itu ada bermacam- macam, antara lain di tambak/empang, waduk/bendungan, sawah (minapadi), sungai (sistem keramba), dan di danau.

  1. Peta persebaran pertambangan

Kamu sudah mengetahui persebaran hasil pertanian, perkebunan, pertanian, peternakan, dan perikanan. Sekarang kamu akan belajar persebaran hasil pertambangan. Perhatikan tabel persebarannya berikut ini!

Hasil bahan tambang negara Indonesia antara lain minyak bumi, bauksit (bijih alumunium), batu bara, besi, timah, emas, tembaga, nikel, marmer, mangan, aspal, belerang, dan yodium. Berikut ini daerah persebarannya.

�� Minyak bumi

Ada banyak tambang minyak bumi di Indonesia. Daerahdaerah penghasil tambang minyak sebagai berikut.
1. Tambang minyak di pulau Sumatera terdapat di Aceh (Lhoksumawe dan Peureula); Sumatera Utara (Tanjung Pura); Riau (Sungaipakning, Dumai); dan Sumatera Selatan (Plaju, Sungai Gerong, Muara Enim).
2. Tambang minyak di pulau Jawa terdapat di Wonokromo, Delta (Jawa Timur); Cepu, Cilacap di (Jawa Tengah); dan Majalengka, Jatibarang (Jawa Barat).
3. Tambang minyak di pulau Kalimantan terdapat di Balikpapan, Pulau Tarakan, Pulau Bunyu dan Sungai Mahakam (Kalimantan Timur) serta Amuntai, Tanjung, dan Rantau (Kalimantan Selatan)
4. Maluku (Pulau Seram dan Tenggara), serta
5. Irian Jaya (Klamono, Sorong, dan Babo).

�� Bauksit (bijih aluminium)

Penambangan bauksit berada di daerah Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan Barat (Singkawang).

�� Batu bara

Penambangan batu bara terdapat di Sumatera Barat (Ombilin, Sawahlunto), Sumatera Selatan (Bukit Asam, Tanjungenim), Kalimantan Timur
(Lembah Sungai Berau, Samarinda), Kalimantan Selatan (Kotabaru/Pulau Laut), Kalimantan tengah (Purukcahu), Sulawesi Selatan (Makassar), dan Papua (Klamono).

�� Besi

Penambangan besi terdapat di daerah Lampung (Gunung Tegak), Kalimantan Selatan (Pulau Sebuku), Sulawesi Selatan (Pegunungan Verbeek), dan Jawa Tengah (Cilacap).

�� Timah

Penambangan timah terdapat di daerah Pulau Bangka (Sungai Liat), Pulau Belitung (Manggara), dan Pulau Singkep (Dabo).

�� Emas

Penambangan emas terdapat di daerah Nangroe Aceh Darussalam (Meulaboh), Riau (Logos), Bengkulu (Rejang Lebong), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Kalimantan Barat (Sambas), Jawa Barat (Cikotok, Pongkor), dan Freeport (Timika, Papua).

�� Tembaga

Penambangan tembaga terdapat di daerah Irian Jaya (Tembagapura).

�� Nikel

Ditambang dari daerah Sulawesi Tenggara (Soroako).

�� Marmer

Ditambang dari daerah Jawa Timur (Tulungagung), Lampung, Makassar, Timor.

�� Mangan

Ditambang dari daerah Yogyakarta (Kliripan), Jawa Barat (Tasikmalaya), dan Kalimantan Selatan (Martapura).

�� Aspal

Ditambang dari daerah Sulawesi Tenggara (Pulau Buton).

�� Belerang

Ditambang dari daerah Jawa Barat (Gunung Patuha), Jawa Timur (Gunung Welirang).

�� Yodium

Ditambang dari daerah Jawa Tengah (Semarang), Jawa Timur (Mojokerto).